CONTOH LAPORAN KEGIATAN KEPEMUDAAN PELATIHAN PEMBUATAN KERUPUK BAGI PEMUDA KARANG TARUNA DI PERUMAHAN RAFLESIA KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KELURAHAN KANDANG MAS KOTA BENGKULU
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN...........................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................IV
DAFTAR ISI.........................................................................................................V
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................2
C. Hasil Kegiatan ............................................................................................3
BAB. II PELAKSANAAN PROGRAM
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................4
B. Materi Pelatihan / Kegiatan .......................................................................
C. Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan ........................................................5
BAB. III TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan / Hasil Evaluasi Proses .......................................................................7
B. Temuan / Hasil Evaluasi Produk ......................................................................7
C. Pembahasan ......................................................................................................8
D. Gambaran Keaktifan .........................................................................................9
BAB. IV KESIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan ....................................................................................................10
B. Saran ............................................................................................................10
C. Tindak Lanjut ..................................................................................................11
BAB .V PENUTUP
A.PENUTUP.............................................................................................................12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka
adalah penerus bangsa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini
dan yang akan memberikan warna bagi masa depan bangsa Indonesia. Namun saat ini
tingkat pengangguran di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Dari
hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran
kelompok
usia produktif ini mencapai
60,5 persen dari jumlah pemuda yang ada. Jika tidak segera dilakukan
langkah-langkah yang tepat, angka pengangguran ini akan terus meningkat dan
akan menjadi sumber persoalan sosial di masyarakat, seperti kriminalitas,
premanisme, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Hal ini tidak saja
merugikan diri mereka sendiri tetapi juga orang lain, selain itu citra bangsa
Indonesia di mata dunia Internasional juga dipertaruhkan.
Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari
banyaknya jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk
mengurangi dampak tersebut maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk
mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaan,
dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat
untuk melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk diri mereka sendiri
dan orang lain. Namun selama ini peran Lembaga Kepemudaan belum dapat berperan
aktif dan belum menampakkan hasil yang nyata dalam pembangunan, padahal pemuda
adalah generasi penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena
usianya yang produktif.
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi
dan kemampuan yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga
kepemudaan agar termotivasi untuk maju. Program-program yang dapat diciptakan
guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa keterampilan, kewirausahaan,
kepeloporan dan kepemimpinan. Apabila Lembaga Kepemudaan tersebut dapat
dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka akan menghasilkan sesuatu yang
sangat berguna untuk kemajuan daerah. Namun apabila tidak dikelola dengan baik
dan diarahkan, maka potensi besar dari pemuda tidak akan memberikan apa – apa.
Dengan adanya Kegiatan
Kepemudaan ini diharapkan para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia tidak hanya pada jalur formal tetapi juga melalui
jalur non formal salah satunya melalui lembaga kepemudaan yaitu Karang Taruna.
Dengan melihat potensi para pemuda di desa Pait, maka kami akan
mengadakan pembinaan kepemudaan melalui pelatihan membuat kerupuk, yang bertujuan
untuk mengoptimalkan lembaga kepemudaan yang ada di desa Pait, karena mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang, diharapkan dengan adanya
kegiatan tersebut akan memberikan kesempatan untuk selanjutnya dapat
berkontribusi dalam kemajuan perdagangan di desa Pait.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Kegiatan pembinaan
kepemudaan bertujuan untuk menumbuh kembangkan kreatifitas para pemuda,
meningkatkan sumber daya pemuda agar mereka dapat menggali potensi mereka
sebagai bekal untuk menjadi masyarakat yang berfikir positif, inovatif dan
produktif, serta untuk melatih sikap mandiri, bekerjasama, kebersamaan dan
kekeluargaan.
2. Tujuan khusus
a. Agar pemuda binaan
memiliki keterampilan dasar yang bernilai jual dalam membuat krupuk.
b. Agar pemuda binaan
memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang pembuatan krupuk.
c. Agar pemuda binaan
dapat meningkatkan kreatifitas dan berperan aktif ikut berkontribusi langsung dalam
perdagangan.
d. Agar pemuda binaan
mendapatkan bekal berwirausaha dan mengurangi tingkat pengangguran.
C. Rumusan Hasil Kegiatan Secara Umum
Dengan adanya program pembinaan dan pelatihan membuat krupuk para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan dapat berkontribusi secara aktif dalam bidang
perdagangan di desa Pait Kecamatan long Ikis Kabupaten Paser Provinsi
Kalimantan Timur.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan Program Pelatihan
Tempat
kegiatan pelatihan pembuatan krupuk dilaksanakan di perumahan rafflesiaRT 46 RW
03 kec.kampung melayu kel.kandang mas
kota bengkulu
2. waktu pelaksanaan
Kegiatan
ini dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan , mulai dari tanggal 20 oktober
sampai 26 oktober 2017, dimulai pada
pukul 13.00 WIB sampai selesai 16.00 WIB.
Jadwal kegiatan
NO
|
PERTEMUAN
|
TANGGAL
|
TEMPAT
|
MATERI
|
WAKTU
|
1
|
I
|
Jum’at
20-10-2017
|
Rumah imah
|
Sosialisasi dan kosultasi dengan
ketua RT mengenai program pelatihan perkenalan dengan calon WB dan pendataan
WB
|
13.00-16.00
|
2
|
II
|
Senin
23-10-2017
|
Rumah imah
|
Penjelasan secara rinci alat-alat
dan bahan yang harus disediakan untuk
membuat kerupuk
|
13.00-16.00
|
3
|
III
|
Selasa
24-10-2017
|
Rumah imah
|
Menjelaskan langkah-langkah
pembuatan kerupuk
|
13.00-16.00
|
4
|
IV
|
Rabu
25-10-2017
|
Rumah imah
|
Melakukan demosntrasi (praktek)
secara urut.
|
13.00-16.00
|
5
|
V
|
Kamis
26-10-2017
|
Rumah limah
|
Evaluasi Hasil Akhir
|
13.00-16.00
|
B. Materi
Pelatihan/Kegiatan
Materi kegiatan pembinaan program pembinaan kepemudaan adalah
keterampilan membuat kerupuk dari tepung terigu dan tapioka.
Kerupuk yang akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan dasar
tepung terigu dan tepung tapioka, serta bumbu – bumbu alami tanpa bahan
pengawet. Adapun bahan bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :
1. Bahan Utama
·
Tepung Terigu
·
Tepung Tapioka
2. Bahan Penunjang
·
Minyak goreng
·
Air
3. Bumbu – Bumbu
·
Bawang Putih
·
Terasi
·
Ikan sarden
·
Garam
·
Penyedap rasa
4. Alat – Alat
- · Kompor
- · Wajan
- · Panci
- · Loyang
- · Pisau atau alat pengiris krupuk
- · Jaring – jaring tempat menjemur krupuk
- · Plastik untuk mengemas
- · Lampu teplek
- · Tali rafia
5. Langkah – Langkah
Pembuatan Krupuk Berbahan Dasar Tepung Terigu dan Tapioka
·
Pertama – tama siapkan bahan yang telah ditentukan.
·
Campur tepung terigu dengan tepung tapioka kemudian masukkan air
sampai adonan mencair.
·
Haluskan bumbu – bumbu.
·
Masukkan bumbu yang telah dihaluskan kedalam adonan dan aduk hingga
merata.
·
Tuangkan adonan ke loyang yang telah disiapkan.
·
Adonan dikukus selama 45 menit.
·
Adonan didiamkan sampai mengeras.
·
Setelah mengepas adonan diiris –iris tipis menggunakan pisau atau
mesin pengiris kemudian dijemur di atas
jaring – jaring hingga mengering.
·
Krupuk yang telah kering siap digoreng dengan minyak yang panas.
·
Krupuk yang telah digoreng dibungkus kemasan plastik ukuran lebar
8cm dan tebal 0.2 cm, kemudian plastik direkatkan dengan api lampu
teplek.
·
Krupuk yang telah dikemas 5 buah krupuk @ bungkusan dimasukkan
kedalam plastik yang lebih besar dan disusun rapi untuk kemudian dipaking
menggunakan lampu teplek dan diikat menggunakan tali rafia.
·
Jadilah krupuk siap dikomsumsi dan dipasarkan
C. Strategi dan Deskripsi
jalannya Kegiatan
1. Strategi kegiatan
a. Pengamatan
Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang
dilakukan oleh pemuda di lingkungan sekitar, hasilnya diperoleh bahwa sebagian
besar para pemuda kurang memanfaatkan waktu dan potensinya untuk kegiatan
kewirausahaan.
b. Penentuan Masalah
Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian
pemuda kurang memanfaatkan potensi kewirausahaan mereka, maka dilakukan
pembinaan kegiatan yang dapat menjadi bekal berwirausaha.
c. Penentuan Pemuda
Binaan
Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang
tinggal di lingkungan sekitar penulis, hal itu untuk memudahkan hubungan
komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan.
d. Pemilihan Kegiatan
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan,
dan didapat kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan krupuk
karena bahan baku yang digunakan mudah didapatkan.
e. Pelaksanaan.
Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak
bersifat kaku, artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan
pemuda binaan mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam
kegiatan pembinaan.
f. Evaluasi
Dalam tahap ini dapat dilihat hasil pembuatan krupuk oleh kelima pemuda binaan.
g. Tindak lanjut
Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini
2. Deskripsi
Jalannya Kegiatan
1. Pada tahap pra
kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 20– 26 oktober 2017
- Pada tanggal 20 oktober
penulis mengadakan pengamatan dilingkungan sekitar dengan hasil bahwa sebagian
dari mereka melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat dan pemuda kurang
memanfaatkan potensi mereka di bidang kewirausahaan.
- Tanggal 25 oktober 2017 penulis menentukan 5 pemuda
binaan yang ada di lingkungan sekitar, kelima pemuda merupakan anggota Karang
Taruna Lentera Hati
- Tanggal 23 oktober
2017 melakukan kegiatan :
v Mengadakan kunjungan kepada 5 pemuda binaan
v Menjelaskan tujuan
kegiatan pembinaan
v Meminta kesediaan 5 pemuda binaan untuk
mengikuti kegiatan pembinaan.
2. Tahap pelaksanaan dilaksanakan
yaitu pada tanggal 25 oktober 2017
BAB III
TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan dan Hasil
Evaluasi Proses
Untuk membuat kerupuk yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung
tapioka diperlukan proses yang memerlukan beberapa tahap dan tidak dapat
diselesaikan dalam satu kali pembinaan, karena proses pembuatan krupuk memiliki
beberapa tahapan – tahapan. Tahapan pembuatan kerupuk dimulai dari pembuatan adonan, pengukusan,
pendiamann adonan yang telah dikukus hingga mengeras,pengirisan adonan yang
telah mengeras, penjemuran krupuk, penggorengan krupuk dan pengemas kerupuk.
Pada tahap pendiaman adonan hinggga mengeras diperlukan waktu yang
cukup lama, sekitar 12 jam dan tidak dapat dilakukan dalam satu kali pembinaan,
namun memerlukan tahap pembinaan selanjutnya. Kemudian pada tahap penjemuran
kerupuk apabila cuaca kurang mendukung, dalam artian tidak ada panas saat
menjemur maka krupuk tidak akan mengering dengan baik, untuk itu diperlukan
antisipasi, apabila cuaca tidak panas,
maka disiapkan tempat untuk mengoven kerupuk agar kerupuk dapat kering dengan
baik walaupun cuaca tidak panas.
B. Temuan dan Hasil
Evaluasi Produk
Hasil
pelaksanaan kegiatan secara umum sudah berhasil dengan baik dilihat dari kualitas produk yang
dihasilkan, meskipun dalam bidang pemasaran masih mengalami kendala dikarenakan
belum dapat memasarkan produk secara maksimal.
C. Pembahasan
Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi
dengan berbagai macam produk makanan, dan tidak
jarang makanan – makanan yang kita temui banyak mengandung bahan – bahan
yang tidak baik untuk kesehatan. Khususnya untuk anak – anak yang lebih suka
mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet. Salah satu cara
untuk menanggulangi kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan
pengawet, penulis berinovasi membuat makanan ringan yang sehat, yang tidak
mengandung bahan pengawet dan akan disukai oleh semua kalangan.
Indonesia terkenal dengan makanan tradisional, salah satunya adalah
kerupuk, namun kerupuk yang akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan
dasar tepung terigu dan tepung tapioka, serta bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet. Kerupuk yang berbahan dasar
tepung terigu dan tepung tapioka serta campuran dari bumbu – bumbu alami
mengandung nilai gizi dan menyehatkan,karena tidak menggandung bahan pengawet.
Dari hasil pembuatan kerupuk ini memiliki prospek yang sangat
menjanjikan, karena kerupuk ini sangat diminati oleh masyarakat. Dengan
penjualan perbungkus Rp 500,00, maka sangat terjangkau oleh semua kalangan. Dan
dari modal Rp 100.300,00 dapat
dihasilkan 300 bungkus rupuk, dan apabila dijual dengan harga Rp 500,00 per
bungkus, maka hasil uang yang akan didapatkan Rp150.000,00. Laba yang
didapatkan Rp 49.700,00.
Kerupuk tidak
hanya dapat dibuat untuk makanan camilan, namun kerupuk dapat dijadikan makanan
pendamping makanan – makanan seperti bakso, mi ayam,nasi goreng dan lain –
lain.
Namun dalam kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan kerupuk ini pun
mengalami beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para pemuda antara lain
kerupuk hanya dipasarkan di desa Pait karena masih terbatasnya kerupuk yang
dihasilkan dan belum ada upaya mempromosikan kerupuk ke daerah lain, belum
adanya upaya pengemasan yang lebih menarik minat pembeli dan pemberian label,
serta belum dilakukan kerja sama dengan pihak – pihak terkait yang dapat
membantu upaya pemasaran kerupuk.
D. Gambaran Keaktifan Para
Pemuda Binaan
Pada saat identifikasi dan sosialisasi para pemuda sangat antusias
dengan program yang di tawarkan dan memberikan respon positif untuk mengikuti
pembinaan.
Pada saat pelaksanaan program para pemuda binaan sangat bersemangat
dan antusias merespon semua petunjuk dan cara – cara pembuatan kerupuk. Para
pemuda binaan sangat terampil mempraktikkan kegiatan membuat kerupuk, mereka
saling bekerja sama sehingga meskipun ada kendala – kendala yang dihadapi dapat
diatasi dengan baik sehingga proses kegiatan berlangsung secara lancar. Para
pemuda binaan selalu datang tepat waktu dan bertanggung jawab atas semua pelaksanaan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
Nama
|
Respon
terhadap penjelasan
|
Cara praktik
|
Kehadiran
|
Perbandingan
|
|
Sebelum
belajar
|
Sesudah
belajar
|
||||
Sinta
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Belum bisa
|
Rajin
|
Resty
|
Sangat baik
|
Baik
|
Baik
|
Belum bisa
|
Rajin
|
Farina
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Belum bisa
|
Mahir
|
Puput
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Belum bisa
|
Rajin
|
Imah
|
Sangat baik
|
Baik
|
Baik
|
Belum bisa
|
Rajin
|
A.
ANALISA HASIL TES SEBELUM DAN
SESUDAH KEGIATAN
No
|
Nama
|
Nilai tes
|
Keterangan
|
|
Sebelum belajar
|
Sesudah belajar
|
|||
1
|
Sinta
|
70
|
90
|
Baik, meningkat
|
2
|
Resty
|
70
|
90
|
Baik, meningkat
|
3
|
Farina
|
65
|
80
|
Baik, meningkat
|
4
|
Puput
|
70
|
90
|
Baik, meningkat
|
5
|
Imah
|
65
|
80
|
Baik, meningkat
|
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan pembelajaran yang
ditujukan untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat melalui
beberapa macam kegiatan seperti diadakannya kegiatan pembinaan yang bertujuan
untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang
ada di lingkungan masyarakat.
Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan
peluang usaha baru dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi semua
kebutuhan hidup. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam
mengurangi angka pengangguran dan persoalan sosial di masyarakat, melalui program pelatihan kepemudaan.
Melalui kagiatan pembinaan pembuatan kerupuk yang di lakukan
bersama dengan pemuda binaan “ Karang taruna Lentera Hati” yang ada di desa
Pait diharapkan bisa dijadikan suatu contoh dalam program pemberdayaan
masyarakat. Hasil dari kegiatan pembinaan tersebut dapat menambah pengetahuan
dan keterampilan para pemuda binaan. .Kegiatan pembinaan pembuatan kerupuk ini dapat dipraktekan oleh pemuda binaan dan
masyarakat secara langsung karena proses pembuatan kerupuk ini cukup mudah dan
prospek kedepannya pun dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
B. Saran
Kegiatan pembinaan pembuatan kerupuk dapat terlaksana dan berjalan
dengan lancar atas dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pihak pemerintah
desa setempat diharapkan lebih mendukung terhadap kegiatan pembinaan seperti
ini dan dapat menjadikan kegiatan pembinaan seperti ini sebagai salah satu dari
program pemerintah desa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
masyarakatnya,kegiatan pembinaan ini juga bisa dijadikan sebagai modal
pengetahuan dan keterampilan untuk membuka usaha baru.
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih
banyak kekurangan, seperti tidak pernah diadakan kegiatan penyuluhan dari
pemerintah desa, minimalnya dana yang tersedia, dan banyak masyarakat yang
masih belum mengerti tentang nilai-nilai positif dari diadakannya kegiatan
pembinaan ini. Semoga saran ini dapat di realisasikan pada kegiatan pembinaan
di waktu yang akan datang.
C. Tindak Lanjut
Setelah
mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa bangga dan
bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali pengetahuan dan
keterampilan kepada pemuda binaan khususnya dan masyarakat umumnya. Kegiatan
pembinaan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga tentunya bagi mahasiswa
sebagai pelaksana. Selanjutnya sebagai tindak lanjut kami mengadakan program
pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan supaya pemuda binaan yang sudah mempunyai bekal pengetahuan dan
keterampilan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, supaya kelak bisa menjadi salah
satu pengusaha kerupuk yang sukses dan mempunyai masa depan yang lebih cerah.
Semoga segala upaya yang sudah kami terapkan dapat bermanfaat Amin Ya Robbal Alamin.
0 comments: