Adab-adab terhadap orang tua
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa.Dan setiap orang tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak yang sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan oleh orang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.
Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita harus memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita. Makalah ini mengandung poin-poin penting bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tuanya. Maka selain sebagai upaya untuk mengerjakan tugas akhlak, saya berharap bahwa tugas makalah ini juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya akan pentingnya akhlak terhadap orang tua.
B. Perumusan Masalah
Rumusan Masalah yang penulis ambil dari Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Akhlak kepada Orang Tua?
2. Bagaimana Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua?
3. Bagaimana Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua?
4. Bagaimana Berbakti kepada Orang Tua Menurut Pendekatan Rasional?
5. Bagaimana Cara Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua?
6. Bagaimana Pahala bagi orang yang berbakti kepada Orang Tua?
7. Bagaimana Akhlak terhadap orang tua yang Sudah Meninggal?
8. Apa Sebab-sebab Durhaka Kepada Orang Tua?
9. Bagaimana Contoh Orang yang Durhaka Kepada OrangTua?
10. Apakah Balasan Orang yang Durhaka Kepada Orang Tua?
11. Bagaimana Strategi mengatasi Orang yang durhaka kepada orang tua?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Akhlak kepada Orang Tua
Akhlak berasal dari
bahasa arab yaitu Al-khulq, Al-khuluq yang mempunyai
arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak menurut Ibnu MaskawiAkhlak adalah sesuatu keadaan
bagi jiwa yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa
melalui pikiran dan pertimbangan.
Sedangkan
yang dimaksud kedua orang tua adalah Bapak Ibu baik itu dari keturunan (Nasab)
atau susuan, baik keduanya orang muslim ataupun kafir, termasuk juga kedua
orang tua adalah nenek dan kakek dari kedua belah pihak.
Menurut Ad-Durjani Birul
Walidain adalah mengormati dan berbakti kepada kedua orang tua.
Menurut Imam
As-Syafii Birul Walidain adalah berbakti kepada orang tua baik yang
masih hidup ataupun yang telah meninggal dunia.
Menurut Muhammad
Abduh Birul Walidain adalah taat melaksanakan apa-apa yang
diperintahkan oleh kedua orang tua dalam kebaikan.
Menurut Ibnu
Qoyim Birul Walidain adalah Berbakti kepada kedua orang tua
semata-mata karena Allah SWT.
Jadi
bisa disimpulkan bahwa Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati dan
menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya dalam
keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Rosulullah
SAW menjelaskan dalam Haditsnya bahwa Kita harus menghormati kedua orang tua :
“ Hormatilah
Bapak dan Ibumu “
B. Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti
(Al Birr) adalah kata yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat, berbakti kepada
kedua orang tua adalah dengan berbaik kepada keduanya, memenuhi hak-hak
keduanya, dan mentaati keduanya.
Allah
SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23 :
Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $·Z»|¡ômÎ) 4
“ Dan berbuat baiklah
kepada kedua orang tua “
Hal ini menunjukan bahwa akhlak menghormati
orang tua adalah suatu hal yang sangat penting yang dianjurkan oleh Rosulullah
kepada Umatnya.Adapun akhlak anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut :
Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah kepadanya rendahkan dirimu,
sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa kita hidup bersama orang tua merupakan
nikmat yang luar biasa, kalau orang tua kita meninggal alangkah sedihnya hati
kita karena tidak ada yang dipandang lagi.
Allah SWT telah memerintahkan supaya Kita jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah Kita berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Allah SWT Berfirman dalam
Surat Al-Isra ayat 23:
xsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& wur $yJèdöpk÷]s? @è%ur $yJßg©9 Zwöqs% $VJÌ2 ÇËÌÈ
“Maka
janganlah Kamu mengatakan ah kepada orang tua dan janganlah membentaknya dan
ucapkanlah kepada keduanya dengan perkataan yang baik”.
Kita juga diperintahkan oleh Allah SWT
untukmerendahkanlah diri
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(QS
Al-Isra : 24)
C.
Keutamaan
Berbakti kepada Orang Tua
Rosulullah SAW Bersabda :
“Dari Abdullah Bin
Mas’ud berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah: “Amalan apakah yang dicintai
oleh Allah” Beliau menjawab: “Sholat pada waktunya. Aku bertanya lagi:
“Kemudian apa” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua”. Aku bertanya
lagi: “Kemudian apa” Beliau menjawab: “Jihad dijalan Allah”. (HR. Al-Bukhari
dan Muslim).
Dari
Hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua itu
merupakan amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SAW.
Contoh Berbakti kepada Orang Tua
Rosulullah SAW Bersabda :
“ Dari Asma binti Abu
Bakar ia berkata:“Ibuku mendatangiku, sedangkan ia seorang wanita musyrik di
zaman Rasulullah . Maka aku meminta fatwa kepada Rasulullah dengan mengatakan:
“Ibuku mendatangiku dan dia menginginkan aku (berbuat baik kepadanya), apakah
aku (boleh) menyambung (persaudaraan dengan) ibuku” beliau bersabda: “ya,
sambunglah ibumu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dari
kutipan hadits di atas tentu kita dapat menyimpulkan bahwa Ibu adalah seseorang
yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang dan tak ada seorangpun yang
memungkiri akan begitu besarnya jasa – jasa Ibu dalam hidup manusia.
D.
Berbakti
kepada Orang
Tua Menurut Pendekatan Rasional
Karena
semenjak awal bulan kehamilan dan menjelang kelahiranya kita dijaga keselamatan
kita dengan taruha nyawa.Belaian kasih sayangnya memanjakan kita dan do’a nya
selalu menyertai kita.Dan karena itulah Allah mewasiatkan kepada seluruh
manusia agar berbuat baik kepada Ibu Kita.
Dan
Ibu Kita merawat jasmani dan rohani kita sejak kecil secara langsung, maka
bapak pun juga merawat kita, mencari nafkah untuk kita, membesarkan kita,
mendidik kita dan menyekolahkan kita, disamping usaha ibu. Kalau mulai
mengandung sampai masa muhariq (masa dapat membedakan mana yang baik dan
buruk), seorang ibu sangat berperan, maka setelah mulai memasuki masa belajar,
ayah lebih tampak kewajibannya, mendidik kita dan mempertumbuhkannkia menjadi
dewasa, namun apabila dibandingkan antara berat tugas ibu dengan ayah, mulai
mengandung sampai dewasa dan sebagaimana perasaan ibu dan ayah terhadap
putranya, maka secara perbandingan, tidaklah keliru apabila dikatakan lebih
berat tugas ibu dari pada tugas ayah.
Coba
bandingkan, banyak sekali yang tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah terhadap
anaknya, yang hanya seorang ibu saja yang dapat mengatasinya tetapi sebaliknya
banyak tugas ayah yang bisa dikerjakan oleh seorang ibu.Barangkali karena
demikian inilah maka penghargaan kepada ibunya. Walaupun bukan berarti ayahnya
tidak dimuliakan, melainkan hendaknya mendahulukan ibu daripada mendahulukan
ayahnya dalam cara memuliakan orang tua.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Luqman : 14
$uZø¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷yÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷yÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) çÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
Artinya:“Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” (QS.Luqman:14)
E.
Cara
Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua
1.
Cara
Berbuat baik kepada Orang Tua yang masih Hidup
Kita
sebagai Muslim yang baik tentunya memiliki kewajiban untuk berbakti kepada
orang tua kita, baik ibu maupun ayah.Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan
kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti
kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji, ada banyak cara
untuk berbakti dan bersikap sopan santun kepada orang tua, diantaranya
adalah:
a.
Mentaatinya dalam hal yang ma'ruf
b.
Mengikuti kemauan keduanya selama tidak
bermaksiat kepada Allah
c.
Berinfak kepada keduanya jika keduanya
membutuhkannya
d.
Tidak menghina keduanya
e.
Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat
sesuatu
f.
Berkata Halus Dan Mulia Kepada Ibu dan Ayah
Tetapi
bagaimana jikalau kita ingin berbuat baik kepada ibu dan ayah serta patuh
terhadapnya, terkadang perintah yang di berikan oleh
orang tua tidak
sesuai dengan ketentuan Syari’at Islam?Adapun cara menghadapi
perintah kedua orang tua yang bertentangan dengan ajaran
Islam yaitu sebagai berikut:
a.
Jika
suatu saat Kita disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya katakan kepada
keduanya bahwasanya Allah melihat Kita.
b.
Jangan sekali-kali membantah perintah orang
tua dengan nada kesal dan ngotot, sebab tidak akan mambuahkan hasil. Akan
tetapi hadapi dengan tenang dan penuh keyakinan dan percaya diri.
c.
Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput
dari kesalaha dan kekurangan. Jangan posisikan kedua orang tua seperti Nabi
yang tak pernah berbuat salah. Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan
perintah orang tua bertentangan denganhati nurani atau
nilai-nilai yang kamu yakini kebenarannya.
2. Cara Berbakti Kepada
Orang tua yang Telah Meninggal
Berbakti kepada
orangtua tidak hanya kita lakukan ketika orang tua masih hidup, berbakti kepada
orang tua juga dapat kita lakukan meski orang tua telah meninggal.
Rosulullah SAW Bersabda:
”
Seseorang bertanya kepada Rasulullah: wahai Rasulullah, apakah ada sisa
kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku untuk berbuat sesuatu
kebaikan kepada kedua orang tuaku. ?Rasulullah bersabda: ”ya, mendoakan dan
memintakan ampun untuk keduanya, melaksanakan janji keduanya, memuliakan
teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahim yang engkau tiada mendapatkan
kasih sayang kecuali karena kedua orang tua.”
Beberapa hal yang
dapat kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua yang telah meninggal adalah sebagai
berikut:
a.
Merawat Jenazahnya dengan memandikan,
menshalatkan dan menguburkanya.
b.
Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam
yang ditinggalkannya.
c.
Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan
teman –teman dekatnya atau Memuliakan teman-teman kedua orang tua.
d.
Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya
atau menepati janji kedua ibu bapak.
e.
Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan
meminta ampun kepada Allah dari segala dosa orang tua kita.
F.
Pahala
bagi orang yang berbakti kepada OrangTua
Allah
telah menjanjikan orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dengan
kebaikan yang banyak di dunia dan akhirat dan dia akan mendapatkan pahala yang
besar di akhirat, dan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pahala di Dunia
a.
Dipanjangkan umurnya
b.
Diperbanyak rizkinya
c.
Dikabulkan doanya
d.
Anak dan cucunya akan berbakti kepadanya
e.
Dicintai keluarganya dan tetangganya
f.
Dijauhkan dari mati dalam keburukan
g.
Dipuji oleh manusia dan mereka akan berterima
kasih padanya
h.
Allah akan meridhainya
2. Pahala di Akhirat
a.
Berbakti adalah salah satu penyebab utama
masuk surge
b.
Dimasukan surga dengan orang-orang yang
pertama kali dimasukkan surge
c.
Penebus dosa
G. Akhlak terhadap orang tua yang Sudah
Meninggal
Orang tua yang sudah
meninggal dunia tidak lagi dapat menerima apa-apa, selain apa yang mereka
lakukan selama di dunia kecuali jika mereka memiliki tiga hal yang mensubsidi
bekal berupa pahala untuk mereka di akhirat sebagai tambahan dari mereka bawa
dari dunia, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang diajarkan, dan anak yang saleh
yang mendo’akannya.
Seorang ayah atau ibu
yang sudah meninggal dunia masih memiliki hak mendapatkan limpahan pahala dari
do’a yang disampaikan anaknya. Hal ini juga mengandung arti bahwa anak memiliki
kewjiban mendo’akan orang tuanya yang sudah meninggal. Dalam ajaran tasawuf,
dikatakan, do’a yang paling besar kemungkinan diterima Allah adalah do’a
seorang anak untuk orang tuanya dan do’a oaring fakir untuk orang kaya.
Kita sebagai anak, meskipun orang tua kita sudah wafat, orang
tua tetap sebagai orang tua yang wajib dihormati, oleh sebab itu, kewajiban
anak terhadap mereka berlanjut sampai mereka wafat.
H. Sebab-sebab Durhaka Kepada
OrangTua
Durhaka adalah setiap
perbuatan dan perkataan seorang anak yang dapat menyakiti kedua orang tuanya.Durhaka adalah
perbuatan yang dilarang (haram) dan termasuk dosa besar.
Tidak
seorangpun yang berani berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya kecuali orang
yang sakit dan bodoh, berikut beberapa penyebab kedurhakaan :
1.
Kebodohan
akan keutamaan kedua orang tua, dan kebodohan terhadap akibat yang akan
ditanggungnya bila seseorang melakukan perbuatan durhaka kepada keduanya
didunia dan akhirat, oleh karena itu Ibnu Abbas RA berkata : Setiap
orang yang melakukan kemaksiatan kepada Allah dialah orang yang bodoh, dan oleh
karena itu dikatakan : “Barang siapa yang bodoh akan sesuatu maka dia akan
melanggarnya”.
2.
Mengutamakan
dan mendahulukan sebagian anaknya terhadap anak-anaknya, oleh karena itu
syariat melarang perbuatan ini, dan mengingatkan akibat yang akan ditimbulkan,
ketika datang Basyir bin Saad kepada Nabi Saw untuk memberikan
hadiah pada anaknya Nu'man, Beliau berkata padanya : Apakah setiap
anakmu menerima pemberian ini ? dia menjawab : tidak, Beliau berkata : Jangan
jadikan aku sebagai saksi kedzaliman, jadikan selain aku sebagai saksi,
tidakkah kamu suka mereka berbakti padamu secara sepadan.
3.
Tidak memperhatikan nafakah dimasa kanak-kanak
mereka dan tidak memperdulikannya.
4.
Tidak memperhatikan hak-hak isteri dan
cenderung memperhatikan sebagian isterinya tanpa memperhatikan isteri lainnya.
5.
Teman yang tidak baik
Rosulullah
SAW Bersabda :
“Dari Abu Hurairah RA
berkata : Rasulullah Saw bersabda : berilah pertolongan kepada anakmu untuk
berbakti, bila seseorang mampu maka keluarkan sifat durhaka dari anaknya”.(
HR,Bukhari Muslim )
I. Contoh Orang yang Durhaka Kepada
OrangTua
Konon
dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama
Alqamah.Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan
suka bersedekah. Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan
kepada Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah.
Maka, Rasulullahpun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib
ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk melihat
keadaannnya. Beliau bersabda, “Pergilah ke rumah Alqamah dantalqin-lah
untuk mengucapkan La Ilaha Illallah ”Akhirnya mereka berangkat
kerumahnya, ternyata saat itu Alqamah sudah dalam keadaan naza’,
maka segeralah mereka men-talqin-nya, namun ternyata lisan Alqamah tidak
bisa mengucapkan La Ilaha Illallah. Langsung saja
mereka laporkan kejadian ini pada Rasulullah.
Setelah
itu Rosulullah Memanggil Ibunya Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, “Wahai ibu
Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau berbohong, maka
akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku, bagaimana
sebenarnya keadaan putramu Alqamah?”
Sang ibu menjawab,
“Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak puasa dan senang
bersedekah.”
Rasulullah bertanya
lagi, “Kenapa Dia seperti itu?”
Dia menjawab, “Wahai
Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan saya dan diapun
durhaka kepadaku.”
Maka, Rasulullah
bersabda, “Sesungguhny,a kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan Alqamah,
sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat.”
Kemudian beliau
bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang banyak.”
Si ibu berkata, “Wahai
Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?”
Beliau menjawab, “Saya
akan membakarnya dihadapanmu.”
Dia menjawab, “Wahai
Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau membakar anakku dihadapanku.”
Kemudian
Sang Ibu pun langsung memaafkan Al-Qamah.Kemudian setelah itu Alqamah bisa
menngucapkan kalimat La Ilaha Illallahdan meninggal saat itu
juga.
Lalu, di dekat kuburan
itu beliau bersabda:
“Wahai sekalian
kaum Muslimin, ridha Allah
tergantung pada ridha orang tua dan kemarahan Allah
tergantung pada kemarahan orang tua”.(
HR.Bukhari Muslim )
Adapun
contoh orang yang durhaka kepada orang tua dalam kehidupan nyata adalah sebagai
berikut:
Ada seorang anak
lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia selalu
melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan
mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam.
Bahkan, tidak pernah
taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan kata-kata yang
pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal dunia. Ia
berhati kasar terhadap sang ibu.
Seringkali
Ibunya Menasehatinya ,namun ia malah mencela Ibunya, padahal ia telah
berumur 24 tahun. Usia yang tidak seorang pun bisa mengendalikan keinginannya
sebab ia dapat melawan siapa saja.
Suatu hari saat setan
telah berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal dan melemparkannya ke
arah ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat mengenai
punggung si ibu. Kemudian, si ibu menangis dan menyesali nasibnya. Saking
sakitnya, si ibu menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata.
Pada tengah malam anak
yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah bermain-main dengan
kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.
Keesokan harinya,
ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan kanannya….
Tangan yang digunakan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar, sama
sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia
menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas
perbuatan dosanya terhadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tunggalnya,
si ibu merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan
agar Allah memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.
J. Balasan Orang yang Durhaka Kepada
OrangTua
1.
Balasan
Di Dunia
a. Disempitan rizkinya
b. Tidak dipanjangkan
umurnya
c. Amalanya tidak diangkat
pada hari kamis
d. Pintu-pintu langit
tidak dibuka untuk amalannya
e. Allah akan memurkainya
f. Keluarga dan
tetangganya akan memurkainya
g. Ditakutkan akan
meninggal dalam keburukan
h. Para malaikat dan
orang-orang mukmin akan melaknatnya
i.
Doanya tidak dikabulkan
j.
Balasannya akan diberikan didunia dan
diakhirat akan mendapatkan balasan juga
k. Anak-anak dan cucunya
akan mendurhakainya
2. Balasan Di Akhirat
a. Haram masuk surga
”Tidak
akan masuk
surga, pendurhaka terhadap kedua orang tua”. (H.R. Nasa’i danAhmad)
b. Dimurkai Allah SWT
“keridhaan Allah
tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua
orang tua”.(H.R. Al-Hakim)
c. Allah tidakmenerima Shalatnya
“Allah tidak akan
menerima shalat orang yang durhaka kepada orang
tuanya “. (H.R. Abu Daud)
d. Anak-anak yang
mendurhakai orangtuanya akan di kutuk oleh Allah
e. Disegerakan siksanya
di dunia
“Ada 2 dosa yang
disegerakan hukumannya di dunia ini, yaitu zina dan durhaka kepada kedua
orangtua”.
K. Strategi mengatasi Orang yang durhaka kepada orang tua
Setelah menganalisis masalah tentang sebab-sebab seseorang durhaka dan membantah kepada orang tuanya,makabisa digunakan strategi-strategi untuk mengatasi persoalan tersebut,diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lakukanlah Pendekatan Kasih Sayang terhadap anak
2. Kita harus memahami watak kepribadian anak
3. Sediakan waktu,perhatian dan kepedulian kepada anak
4. Cara menyampaikan maksud yang Komunikatif
5. Perhatikan dan arahkan kualitas pergaulan anak
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Akhlak terhadap orang
tua merupakan akhlak yang sangat penting, hingga dosa
dari berbuat durhaka kepada orang tua berada di tingkat kedua setelah dosa
menyekutukan Allah.
Ibu merupakan orang
tua yang wajib kita hormati, atas apa yang telah beliau berikan kepada kita
dari mengandung kita selama sekitar 9 bulan 10 hari hingga sekarang. Penerapan
dalam akhlak menghormati orang tua sangat diperlukan karena itu merupakan
kewajiban kita sebagai seorang muslim, cara menghormati orang tua ang
masih hidup dapat dimulai dari hal-hal yang kecil, contohnya: Berbakti
dengan melaksanakan nasehat dan perintah yang baik dari keduanya, selalu melaksanakan
perintah orangtua dan
masih banyak yang lainnya.
Dan untuk
berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal ada beberapa cara yang dapat
dilakukan contohnya: Merawat Jenazahnya, menyambung silaturahmi dengan
kerabatnya, dan juga masih banyak yang lainnya.
Diantara
sebab-sebab seseorang durhaka kepada orang tua diantaranya adalah bodoh dan
tidak mengetahui keutamaan orang tua serta adanya sifat pilih kasih terhadap
yang lainya.
Sementara akibat-akibat
bagi orang yang mendurhakai orang tua sebagai contoh:
Allah akan mengutuk dan Allah akan menyegerakan azab serta
Allah akan murka kepadanya.
Untuk
mngatasi anak yang sering membantah kepada orang tuanya bisa dilakukan dengan
berbagai cara,diantaranya meningkatkan kasih sayang dan perhatian terhadap anak
serta arahkanlaah anak kepada pergaulan yang baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Sholihah, Tutut.Strategi Pembelajaran yang Efektif.
Jakarta:UIN Jakarta Press. Cet.I. 2008
Nasution, Lahmudin. Akhlak
Mahmudah Kepada Orang Tua. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet. 1.
2001
Ritonga, A. Rahman.Berbuat
baik kepada Orang Tua. Surabaya: Amalia. 2005
Nawawi, Muhammad. Nasehat Bagi Hamba
Allah dalam Berakhlak. Surabaya :
Al-Hidayah. 1996.
0 comments: